Saturday, September 20, 2008

Hari Pertama di Grundschule

Tanggal 16 September 2008, hari selasa ini merupakan hari yang paling ditunggu oleh Jasmine. Hari itu adalah hari pertama jasmine masuk ke Grundschule, disamping hari yang ditunggu-tunggu jasmine untuk segera membawa Schulranzel dan Schultüte yang sudah disiapkan sebelumnya. Schultüte sudah jasmine buat jauh-jauh hari bersama mama dan teman2 di kindergarten. Schultüte berwarna hijau dengan motif panda adalah pilihan Jasmine. Selain itu untuk schulranzel, jasmine memilih warna pink dan motif kucing.

Sekolah jasmine sekarang jauh dari tempat tinggal kita sekarang, tapi dekat dengan rumah kita yang baru. Ya berhubung mulai bulan Oktober ini kita sudah menempati rumah baru yang berarti jasmine juga akan mendapat teman-teman baru

Read More......

Saturday, June 07, 2008

Kindermalwettbewerb 850 muenchen

Tanggal 13 Mei 2008, sewaktu mama dan jasmine seperti biasa ke stadtbibliothek (perpustakaan) di Fürstenried, mama lihat di papan pengumuman ada informasi mengenai lomba menggambar anak dalam rangka ulang tahun muenchen yang ke 850. Mama tanya jasmine apakah mau ikutan lomba gambar? dan jasmine bilang mau...waktu penyerahan terakhir 16 mei 2008, yang berarti masih ada waktu 3 hari lagi. Judul yang ditentukan untuk lomba gambar adalah 'Meine Liebling Platz in Muenchen'. Jasmine memutuskan untuk mengambar 'Rathaus Marien Platz'. Tepat di hari terakhir kita menyerahkan hasil gambarnya ke perpustakaan.

Nah tanggal 6 juni 2008 kemaren, mama dapat surat dari stadtbibliothek, kalo ternyata gambar jasmine termasuk salah satu pemenang di kelompok umur 3-5 tahun (3. Platz/juara 3)...Wah, jasmine senang sekali. Selain piagam penghargaan, jasmine dapat ticket untuk masuk ke Tier Park Hellabrunn (Kebun Binatang). Pas sekali dengan keinginan jasmine belakangan ini yang selalu merengek ke mama minta ke kebun binatang selagi naik U-Bahn melewati Thalkirchen-Zoo.

Ini foto-fotonya....

Read More......

Kindermalwettbewerb 850 muenchen

Tanggal 13 Mei 2008, sewaktu mama dan jasmine seperti biasa ke stadtbibliothek (perpustakaan) di Fürstenried, mama lihat di papan pengumuman ada informasi mengenai lomba menggambar anak dalam rangka ulang tahun muenchen yang ke 850. Mama tanya jasmine apakah mau ikutan lomba gambar? dan jasmine bilang mau...waktu penyerahan terakhir 16 mei 2008, yang berarti masih ada waktu 3 hari lagi. Judul yang ditentukan untuk lomba gambar adalah 'Meine Liebling Platz in Muenchen'. Jasmine memutuskan untuk mengambar 'Rathaus Marien Platz'. Tepat di hari terakhir kita menyerahkan hasil gambarnya ke perpustakaan.

Nah tanggal 6 juni 2008 kemaren, mama dapat surat dari stadtbibliothek, kalo ternyata gambar jasmine termasuk salah satu pemenang di kelompok umur 3-5 tahun (3. Platz/juara 3)...Wah, jasmine senang sekali. Selain piagam penghargaan, jasmine dapat ticket untuk masuk ke Tier Park Hellabrunn (Kebun Binatang). Pas sekali dengan keinginan jasmine belakangan ini yang selalu merengek ke mama minta ke kebun binatang selagi naik U-Bahn melewati Thalkirchen-Zoo.

Ini foto-fotonya....

Read More......

Sunday, May 25, 2008

Bagaimana rasanya menjadi 'Ausländer' (Orang Asing)

Jika menonton dan mendengar berita baik di televisi maupun di radio yang membahas mengenai integrasi antara orang jerman dan para imigran, pertanyaan diatas menggelitik untuk dijawab. Tampaknya memang jerman belum seberhasil USA, Canada atau Australia dalam hal menangani masalah integrasi. Banyak penyebab utamanya, mulai dari orang jerman sendiri yang memang belum 100 persen membuka diri atau para imigrannya yang memang tidak mau berintegrasi. Di beberapa daerah dimana pemerintah mendirikan rumah-rumah untuk menampung para pelarian dari negara lain atau rumah-rumah sosial yang sebagian besar dihuni oleh para imigran selalu diprotes oleh penduduk lokal setempat. Mereka tampaknya takut terkontaminasi oleh para imigran ini atau jatuhnya harga tanah mereka.

Banyak sekali program-program pemerintah yang ditujukan untuk membantu program integrasi ini, sebagai contoh adalah program yang dijalankan pemerintah bayern di bidang perumahan. Disini mereka membangun suatu kawasan yang peruntukkannya adalah 30 % untuk orang berpenghasilan tinggi, 30 % berpenghasilan menengah dan sisanya untuk berpenghasilan rendah. Banyak kalangan yang meragukan apakah melalui program ini, integrasi akan berhasil.

Bagi saya sendiri hal ini sangat menarik. Kenapa menarik?? mungkin banyak orang yang menghindar untuk tinggal berdekatan dengan orang asing. Kalau yang menghindar orang lokal memang bukan hal yang asing. Tapi ternyata banyak pula yang 'latah' berkelakuan seperti orang lokal, ikut untuk menghindar berdekatan dengan orang asing padahal mereka sendiripun orang asing,

Beberapa alasan mengapa mereka menghindar adalah :

1. Kriminalitas para imigran cukup tinggi dibandingkan orang jerman sendiri

2. Jatuhnya harga tanah

3. Menghindar untuk berdekatan dengan orang yang berpenghasilan rendah

Bagi saya sendiri hal tersebut bukanlah sesuatu yang harus dihindari. Kalau mau menelaah lebih jauh, banyak keuntungan yang didapat :

1. Bisa berintegrasi dengan orang lokal, yang memang mereka siap untuk berintegrasi dengan orang asing.

2. Mengenal bermacam-macam kultur dari berbagai bangsa

3. Mengajarkan anak untuk bertoleransi terhadap orang dari berbagai macam lapisan masyarakat dan berbagai bangsa

Kemungkinan Kerugian :

Melihat kondisi perekonomian negara jerman sendiri, tampaknya jerman masih membutuhkan tenaga-tenaga

Read More......

Monday, May 12, 2008

Deutsche Verkehrzentrum Museum...

Hari senin kemaren cuaca bagus sekali...waktunya untuk pergi keluar, dan seperti biasa jasmine lebih memilih untuk naik sepeda dibanding naik mobil atau bus. Berhubung mama juga baru punya sepeda baru (sepeda lama mama dicuri orang di U-Bahn Aidenbachstr, karena mama lupa menguncinya) dan setelah sekian lama jasmine ngga naik sepeda karena mama ngga punya sepeda, akhirnya hari ini mama, papa dan jasmine pergi jalan-jalan naik sepeda. Tujuannya adalah Deutsche Verkehrzentrum, di Theresienhöhe. Jaraknya kurang lebih 8 km dari rumah. Wuihh...jasmine seneeeng banget...kelihatan dari ekspresinya di sepanjang jalan. Perjalanan naik sepeda ditempuh kurang lebih 50 menit. Sampai disana sekitar jam 12 siang. Disana jasmine bisa lihat dan bermain dengan bermacam-macam alat transportasi, mulai dari sepeda, motor, mobil, kereta. Setelah 3 jam kita main disana, terus jasmine lanjut main di halaman museum, kebetulan disitu lagi ada acara 'Family Bladenight' dari Freizeit Sport yang diadakan oleh Landeshaupstadt muenchen. Disana jasmine main kletter (memanjat), terus jasmine ikutan schminken (muka jasmine di gambar Gänse). Setelah jasmine puas bermain, akhirnya kita pulang sekitar jam 5 sore, Kemudian sebelum sampai rumah, mampir dulu makan Eis di dekat rumah, setelah makan eis jasmine belum mau pulang ke

Read More......

Wednesday, April 18, 2007

Tips Menghadapi Anak Yang Tertutup

Tips Menghadapi Anak yang Tertutup

Oleh : Dra. Adriani Purbo Psi. MBA
--------------------------------------------------------------------------------
"Dik...baru pulang dari study tour ya? ceritaain dong, disana ngapain aja?, bagaimana di perjalanan tadi?.." Beberapa contoh pertanyaan ini mungkin pernah ditujukan kepada anak-anak kita. Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, ada anak yang menjawab dengan panjang lebar mengenai apa saja yang dilakukannya tapi ada juga anak yang menjawabnya singkat saja.
Pada anak-anak dengan kepribadian tertutup (introvert), pertanyaan-pertanyaan di atas, akan cenderung di jawab dengan sangat singkat, tidak berusaha menjelaskan panjang lebar bahkan kadang-kadang cenderung diam saja atau bersikap malu-malu.


Melihat kecenderungan prilaku anak yang tertutup (Introvert) seperti ini, sebaiknya orangtua perlu memahami tipe kepribadian anak dan menerimanya sebagai suatu yang normal bahwa setiap anak memang memiliki kekhasan sendiri-sendiri.

Anak dengan kepribadian Introvert, biasanya memiliki ciri-ciri, antara lain:

enggan mengungkapkan isi hati atau pendapatnya
cenderung pendiam
tidak banyak komentar
bicara seperlunya
kurang ekspresif
senang mengamati daripada bicara
senang bekerja sendiri ketimbang harus bekerja kelompok
kurang memiliki banyak teman, namun jika memiliki teman maka hubungannya akan sangat kuat.
Kepribadian Introvert ini, bisa disebabkan oleh faktor genetik yaitu diturunkan oleh sifat ayah/ibu yang Introvert, dan faktor lingkungan, misalnya saja lingkungan yang tidak memberikan rangsang kepada anak untuk membuka dirinya atau mengemukakan pendapatnya.

Menurut pendapat beberapa ahli, pribadi yang seimbang adalah pribadi dimana seseorang memiliki kecenderungan Ekstrovert dan Introvert. Sehingga dengan demikian, kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya serta kebutuhan akan privasi dan refleksi diri kedua-duanya terpuaskan.

Dalam menghadapi anak dengan kepribadian tertutup (Introvert), dibawah ini ada beberapa tips yang dapat digunakan agar anak menjadi pribadi yang seimbang:

Berikan lingkungan yang dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk bersikap terbuka dan bebas mengemukakan pendapat sehingga secara tidak langsung anak akan mendapat rangsangan untuk membuka dirinya. Perlu diingat bahwa seorang anak memiliki kepribadian yang masih dapat berubah, sehingga tidak tertutup kemungkinan baginya untuk dapat berkembang menjadi lebih optimal melalui peran orangtua dalam menciptakan lingkungan yang kondusif buat anak.
Mengingat bakat dan minat anak yang masih bisa berubah dan umumnya masih terbatas/sederhana, maka lebih bijaksana untuk memberikan berbagai kesempatan pada anak untuk mengenali berbagai kegiatan yang tidak hanya cenderung Introvert seperti melukis, menulis, membaca,dsb, tapi juga kegiatan yang cenderung ekstrovert, seperti presenter, menyanyi, dsb,yang dapat memberi kesempatan pada anak untuk berlatih menjadi lebih ekspresif.
Biasakan anak mengikuti aktivitas-aktivitas sosial, agar anak dapat belajar bersosialisasi/ bergaul. Meskipun anak memiliki kepribadian Introvert, tetapi karena dia dikondisikan untuk bergaul dia akan berkembang optimal tanpa kehilangan ciri kepribadiannya. Perlu diingat pula bahwa dalam pemberian aktivitas sosial ini, jangan paksa anak untuk langsung berhadapan dengan situasi sosial yang membutuhkan ketrampilan interaksi sosial yang tinggi, yang justru akan membuatnya stress. Berikan secara bertahap dimulai dari hobinya terlebih dahulu, kemudian secara bertahap libatkan orang lain dalam kegiatan hobinya tersebut.
Berikan "model" Ekstrovert agar anak bisa menjadi lebih terbuka. Misalnya dengan berusaha mencarikan satu teman sebayanya yang memiliki pribadi yang suka berteman, ramah, spontan, suka bicara, humoris, baik hati untuk diajak bermain ke rumah atau diajak bepergian bersama-sama.
Pahami Introvert sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal, dimana terdapat di dalamnya segi positif dan negatifnya.Dengan pemahaman kita bahwa Introvert adalah suatu yang normal maka diharapkan akan makin besar peluang kita untuk membantu anak mengembangkan citra diri yang positif. Sehingga anak akan tumbuh menjadi pribadi yang sehat.

Sumber : sahabatnestle

Read More......

Wednesday, September 06, 2006

Multilingual pada anak

Bagi para orang tua Indonesia yang membesarkan anaknya di luar negeri, tentunya sering kali kita bertanya-tanya `"Bagaimana sih sebaiknya mengajarkan anak kita 2 atau lebih bahasa (bahasa asing dan bahasa ibu)" atau "Mungkinkah anak-anak kita dapat belajar lebih dari 1 bahasa pada usia dini". Selain itu timbul pula kekhawatiran2 bahwa nantinya anak-anak kita tidak dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Berikut ini beberapa informasi dan point penting yang mungkin bisa membantu para orang tua yang ingin mengajarkan beberapa bahasa pada anak sedari dini.
1. Mempelajari lebih dari satu bahasa bagi seorang anak sangat mudah

Anak yang dibesarkan dengan lebih dari satu bahasa mempunyai kesempatan yang lebih baik di masa depan. Mereka nantinya lebih mengerti adanya perbedaan kultur dan budaya yang ada. Riset membuktikan bahwa anak dapat belajar 2 atau lebih bahasa pada usia dini sepanjang mereka secara aktif didukung dalam pemakaian bahasa tersebut. Apabila Ayah dan Ibu mempunyai bahasa yang berbeda, seorang anak juga tidak akan masalah untuk mempelajari bahasa ayah dan ibunya. Namun demikian aturan yang jelas merupakan hal yang sangat penting, seperti "Satu orang tua memakai satu bahasa", ayah memakai bahasa A dan ibu memakai bahasa B, atau sewaktu makan memakai bahasa C.

2. Dengan bahasa apa sebaiknya kita berbicara pada anak?

Banyak sekali orang tua yang bukan native speaker dimasa lalu dan mungkin juga sekarang disarankan untuk mengajarkan anaknya bahasa asing sehingga diharapkan anaknya akan lebih mudah beradaptasi untuk memakai bahasa asing tersebut di tempat lain. Namun demikian saran ini adalah bukan hal yang cukup baik. Dengan anak sebaiknya kita menggunakan bahasa yang merupakan bahasa yang benar-benar kita kuasai baik dalam penguasaan kata-kata, tata bahasa atau pengucapannya dalam hal ini tentunya bahasa ibu/native languange. Hal ini merupakan hal yang sangat penting karena merupakan dasar pembentukan bahasa anak di masa dininya. Dalam hal ini, anak akan mempunyai waktu untuk belajar bahasa asing entah di sekolah, lingkungan pergaulan atau melalui kursus-kursus dengan para native speaker di kemudian hari.

3. Keseimbangan pemakaian Bahasa
Apabila kita menginginkan anak kita untuk dapat menguasai dengan baik bahasa. Keseimbangan pemakaian bahasa merupakan hal yang sangat penting Sebagai contoh, seandainya lingkungan sekitar si anak menggunakan bahasa German atau bahasa lainnya, maka apabila kita menginginkan anak kita menguasai bahasa Indonesia sebaiknya kita menggunakan bahasa Indonesia di rumah atau membawa anak ke lingkungan pergaulan orang Indonesia. Dan bila kita menginginkan si anak bisa bahasa Inggris, maka kita bisa memasukkannya ke tempat-tempat kursus yang menggunakan english native speaker

4. Bagaimana caranya kita membantu anak untuk belajar bahasa.

Keluarga memegang peranan penting bagi perkembangan bahasa pertama anak. Jika anak merasa nyaman dengan menggunakan bahasa pertamanya, mereka akan dengan mudah mempelajari bahasa asing lainnya entah di sekolah atau di tempat lainnya.

Berikut beberapa point untuk mengembangkan kemampuan verbal bahasa pada anak.

a. Berbicara dan Bercerita

Percakapan kita sehari-hari dengan anak merupakan modal yang sangat penting. Berbicara dan berceritalah sering kepada anak, sebagai contoh tentang kegiatan kita hari ini, tentang pekerjaan kita, atau tentang kakek dsb. Kemudiaan ikut sertakan juga anak kita dalam kegiatan kita sehari-hari, sebagai contoh didapur, kemudian jelaskan apa yang kita kerjakan. Dengan banyaknya kita berbicara dan bercerita diharapkan anak juga mampu mengekspresikan

Read More......